Selasa, 08 April 2008

PRANIKAH

PEMBAHASAN

UPAYA PROMOSI KESEHATAN DALAM PELAYANAN KEBIDANAN

A. PRANIKAH

PERILAKU SEKS PRANIKAH PADA REMAJA

Perilaku seksual ialah perilaku yang melibatkan sentuhan secara fisik anggota badan antara pria dan wanita yang telah mencapai pada tahap hubungan intim, yang biasanya dilakukan oleh pasangan suami istri. Sedangkan perilaku seks pranikah merupakan perilaku seks yang dilakukan tanpa melalui proses pernikahan yang resmi menurut hukum maupun menurut agama dan kepercayaan masing-masing individu.

Perilaku seks pranikah ini memang kasat mata, namun ia tidak terjadi dengan sendirinya melainkan didorong atau dimotivasi oleh faktor-faktor internal yang tidak dapat diamati secara langsung (tidak kasat mata). Dengan demikian individu tersebut tergerak untuk melakukan perilaku seks pranikah. Motivasi merupakan penggerak perilaku. Hubungan antar kedua konstruk ini cukup kompleks, antara lain dapat dilihat sebagai berikut :

· Motivasi yang sama dapat saja menggerakkan perilaku yang berbeda, demikian pula perilaku yang sama dapat saja diarahkan oleh motivasi yang berbeda.

· Motivasi mengarahkan perilaku pada tujuan tertentu

· Penguatan positif / positive reinforcement menyebabkan suatu perilaku tertentu cenderung untuk diulang kembali

· Kekuatan perilaku akan melemah bila akibat dari perbuatan itu bersifat tidak menyenangkan.

Motivasi tertentu akan mendorong seseorang untuk melakukan perilaku tertentu pula. Pada seorang remaja, perilaku seks pranikah tersebut dapat dimotivasi oleh rasa sayang dan cinta dengan didominasi oleh perasaan kedekatan dan gairah yang tinggi terhadap pasangannya, tanpa disertai komitmen yang jelas (menurut Sternberg hal ini dinamakan romantic love); atau karena pengaruh kelompok (konformitas), dimana remaja tersebut ingin menjadi bagian dari kelompoknya dengan mengikuti norma-norma yang telah dianut oleh kelompoknya, dalam hal ini kelompoknya telah melakukan perilaku seks pranikah.

Faktor lain yang dapat mempengaruhi seorang remaja melakukan seks pranikah karena ia didorong oleh rasa ingin tahu yang besar untuk mencoba segala hal yang belum diketahui. Hal tersebut merupakan ciri-ciri remaja pada umumnya, mereka ingin mengetahui banyak hal yang hanya dapat dipuaskan serta diwujudkannya melalui pengalaman mereka sendiri, "Learning by doing".

Disinilah suatu masalah acap kali muncul dalam kehidupan remaja karena mereka ingin mencoba-coba segala hal, termasuk yang berhubungan dengan fungsi ketubuhannya yang juga melibatkan pasangannya. Namun dibalik itu semua, faktor internal yang paling mempengaruhi perilaku seksual remaja sehingga mengarah pada perilaku seksual pranikah pada remaja adalah berkembangnya organ seksual. Dikatakan bahwa gonads (kelenjar seks) yang tetap bekerja (seks primer) bukan saja berpengaruh pada penyempurnaan tubuh (khususnya yang berhubungan dengan ciri-ciri seks sekunder), melainkan juga berpengaruh jauh pada kehidupan psikis, moral, dan sosial.

Pada kehidupan psikis remaja, perkembangan organ seksual mempunyai pengaruh kuat dalam minat remaja terhadap lawan jenis kelamin. Ketertarikkan antar lawan jenis ini kemudian berkembang ke pola kencan yang lebih serius serta memilih pasangan kencan dan romans yang akan ditetapkan sebagai teman hidup. Sedangkan pada kehidupan moral, seiringan dengan bekerjanya gonads, tak jarang timbul konflik dalam diri remaja. Masalah yang timbul yaitu akibat adanya dorongan seks dan pertimbangan moral sering kali bertentangan.

Bila dorongan seks terlalu besar sehingga menimbulkan konflik yang kuat, maka dorongan seks tersebut cenderung untuk dimenangkan dengan berbagai dalih sebagai pembenaran diri. Dalam hubungan ini, Jersild (1978) menulis: jika remaja bercerita tentang kegiatan seksual mereka, maka mereka banyak membela diri dengan komentar "Everybody does it."

Pengaruh perkembangan organ seksual pada kehidupan sosial ialah remaja dapat memperoleh teman baru, mengadakan jalinan cinta dengan lawan jenisnya. Jalinan cinta ini tidak lagi menampakkan pemujaan secara berlebihan terhadap lawan jenis dan "cinta monyet" pun tidak tampak lagi. Mereka benar-benar terpaut hatinya pada seorang lawan jenis, sehingga terikat oleh tali cinta.

Perlu pula dijelaskan bahwa pertumbuhan kelenjar-kelenjar seks (gonads) remaja, sesungguhnya merupakan bagian integral dari pertumbuhan dan perkembangan jasmani secara menyeluruh. Selain itu, energi seksual atau libido/nafsu pun telah mengalami perintisan yang cukup panjang; Sigmund Freud mengatakan bahwa dorongan seksual yang diiringi oleh nafsu atau libido telah ada sejak terbentuknya Id. Namun dorongan seksual ini mengalami kematangan pada usia usia remaja. Karena itulah, dengan adanya pertumbuhan ini maka dibutuhkan penyaluran dalam bentuk perilaku seksual tertentu.

Cukup naïf bila kita tidak menyinggung faktor lingkungan, yang memiliki peran yang tidak kalah penting dengan faktor pendorong perilaku seksual pranikah lainnya. Faktor lingkungan ini bervariasi macamnya, ada teman sepermainan (peer-group), pengaruh media dan televisi, bahkan faktor orang tua sendiri. Pada masa remaja, kedekatannya dengan peer-groupnya sangat tinggi karena selain ikatan peer-group menggantikan ikatan keluarga, mereka juga merupakan sumber afeksi, simpati, dan pengertian, saling berbagi pengalaman dan sebagai tempat remaja untuk mencapai otonomi dan independensi (Papalia, 2001). Maka tak heran bila remaja mempunyai kecenderungan untuk mengadopsi informasi yang diterima oleh teman-temannya, tanpa memiliki dasar informasi yang signifikan dari sumber yang lebih dapat dipercaya. Informasi dari teman-temannya tersebut, dalam hal ini sehubungan dengan perilaku seks pranikah, tak jarang menimbulkan rasa penasaran yang membentuk serangkaian pertanyaan dalam diri remaja. Untuk menjawab pertanyaan itu sekaligus membuktikan kebenaran informasi yang diterima, mereka cenderung melakukan dan mengalami perilaku seks pranikah itu sendiri.


B. IBU HAMIL

PERUBAHAN TUBUH IBU HAMIL PADA TRIMESTER KE 2 (13-28 MINGGU)

Di trimester kedua ini perut anda akan mulai kelihatan membesar dan dunia luar akan menyadari kalau anda akan menjadi calon ibu baru–perubahan dan perkembangan apa yang akan terjadi pada ibu hamil pada minggu-minggu ini.

Di trimester kedua ini perut anda akan mulai kelihatan membesar dan dunia luar akan menyadari kalau anda akan menjadi calon ibu baru. Trimester kedua dianggap sebagai masa kehamilan yang terbaik sebab anda akan merasa lebih nyaman saat ini. Perut anda belum terlalu besar anda masih dapat melakukan aktifitas sehari-hari, dimana Rasa mual, lemas, dan keluhan lainnya pada trimester pertama akan hilang, bahkan anda merasa lebih energik saat ini.

Beberapa perubahan yang terjadi pada kehamilan trimester kedua (13-28 minggu) yaitu :

PERUT SEMAKIN MEMBESAR

Setelah 12 minggu, rahim membesar dan melewati rongga panggul. Pembesaran rahim akan bertumbuh sekitar 1 cm setiap minggu. Pada kehamilan 20 minggu bagian teratas rahim sejajar dengan puser (umbilicus). Setiap individu akan berbeda-beda tapi kebanyakan wanita akan mulai tampak pembesaran perutnya pada kehamilan 16 minggu.

SENDAWA DAN BUANG ANGIN

Pada trimester ini anda akan bersendawa atau ingin buang angina/kentut pada saat yang tidak seharusnya—jangan bingung—anda tak sendirian mengalami masalah ini.

Sendawa dan buang angina adalah keluhan yang paling sering selama kehamilan. Hal ini karena usus merengang dan anda akan merasa kembung.

Atasi dengan jangan makan dalam jumlah besar akan membuang anda kembung dan tak nyaman, dan hindari makanan yang menyebabkan banyak gas seperti jagung, permen, bawang merah.

PELUPA

Pada beberapa ibu hamil akan menjadi sedikit pelupa selam kehamilannya, Ada beberapa teori tentang hal ini karena tubuh ibu terus bekerja berlebihan untuk perkembangan bayinya sehingga menimbulkan blok pikiran.

Tak perlu terpengaruh dengan hal ini —sediakan catatan kecil unutk membantu anda. Dan beristirahalah sedapat mungkin.

RASA NYERI DI ULU HATI

Rasa panas atau terbakar didada bagian bawah atau perut bagian atas tapi tidak ada hubunganya dengan jantung. Hal ini karena asam lambung naik ke kerongkongan. Perasaan ini timbul pada wanita hamil pada trimester kedua ini, hal ini karena hormone progesterone meningkat yang menyebabkan relaksasi dari otot saluran cerna dan juga karena rahim yang semakin membesar yang mendorong bagian atas perut, sehingga mendorong asam lambung naik ke kerongkongan.

Nilai positif dari relaksasi otot saluaran cerna adalah gerakan makanan menjadi lebih lambat sehingga nutrisi terserap lebih banyak.

Atasi dengan jangan makan dalam jumlah besar terutama sebelum mau tidur. Jauhi makanan yang pedas, berminyak dan berlemak. Waktu tidur malam tinggikan posisi kepala anda sehingga asam lambung tak dapat naik ke esophagus.

PERTUMBUHAN RAMBUT DAN KUKU

Perubahan hormonal menyebabkan kuku akan tumbuh lebih kuat dan tumbuh rambut lebih banyak dan kadang tumbuh ditempat yang tidak diinginkan seperti diwajah atau perut. Tapi tak perlu kuatir rambut yang tak semestinya ini akan hilang setelah bayi lahir

SAKIT DI PERUT BAGIAN BAWAH

Pada kehamilan 18-24 minggu anda akan merasakan nyeri diperut bagian bawah yang seperti ditusuk atau seperti tertarik disatu atau dua sisi, hal ini karena perenggangan ligamentum dan otor unutk menahan rahim yang semakin membesar.

Nyeri hanya sebentar dan tak menetap.

Atasi dengan duduk atau berbaring dengan posisi yang nyaman.

PUSING

Pusing menjadi keluhan yang sering selama kehamilan trimester kedua ini hal ini dapat terjadi ketika pembesaran dari rahim anda menekan pembuluh darah besar sehingga menyebabkan tekanan darah menurun.

Atasi denga melakukan perpindahan posisi pelahan lahan atau bertahap untuk menghindari perubahan tekanan darah yang mendadak.

MENDENGKUR

Peningkatan aliran darah selama kehamilan akan menyebabkan sesak dan pembengkakan membrane mukosa yang menimbulkan mendengkur saat tidur.

HIDUNG DAN GUSI BERDARAH

Hal ini juga karena peningkatan aliran darah selama masa kehamilan. Kadang juga mengalami sumbatan pada hidung hal ini karena perubahan hormonal.

PERUBAHAN KULIT

Garis kecoklatan mulai dari puser (umbilicus) ke tulang pubis disebut linea nigra.

Kecoklatan pada wajah disebut chloasma atau topeng kehamilan, ini dapat menjadi petunjuk kurang asam folat.

Strecth mark terjadi karena perengangan kulit yang berlebih biasanya pada perut dan payudara.

Akibat perengangan kulit ini anda dapat merasa gatal.

PAYUDARA

Payudara akan semakin membesar dan mengeluarkan cairan yang kekuningan yang disebut colostrums. Putting dan sekitarnya akan semakin bewarna gelap dan besar dan bintik-bintik kecil akan timbul disekitar putting, itu adalah kelenjar kulit..

KRAM PADA KAKI

Kram otot ini timbul karena sirkulasi darah yang lebih lambat saat kehamilan. Atasi dengan menaikkan kaki keatas, minum cukup kalsium. Bila anda terkena kram kaki ketika duduk atau saat tidur, coba untuk menggerakan jari-jari kaki kearah atas.

PEMBENGKAKAN SEDIKIT

Pembengkakan adalah kondisi normal pada kehamilan, hampir 40 % wanita hamil mengalaminya.

Hal ini karena peningkatak hormone yang menahan cairan.

Pada trimester kedua ini akan tampak sedikit pembengkakan pada wajah, kaki , tangan.

Hal ini sering karena posisi duduk atau berdiri yang terlalu lama.

MERASAKAN GERAKAN BAYI ANDA

Pada kehamilan minggu ke 15-22 anda akan mulai merasakan gerakan bayi anda yang awalnya akan terasa seperti kibasan, tetapi di akhir trimester ini, anda akan benar-benar merasakan pergerakan bayi anda. Pada ibu yang baru pertama kali sering tidak dapat mengenali gerakan bayinya sampai minggu ke 19-22.

C. IBU BERSALIN

Pemeriksaan Dilihat dari Karakteristik Ibu Bersalin

Angka kematian ibu dan bayi adalah merupakan indikator yang paling sensitif untuk menentukan derajat kesehatan suatu negara. Angka kematian ibu di Indonesia diperkirakan 30 - 40 kali lebih besar dibandingkan dengan negara-negara maju. Sebagian besar kematian ibu terjadi pada saat melahirkan atau 2-3 hari sesudah melahirkan.

Dari beberapa penelitian disebutkan bahwa kematian ibu disebabkan terjadinya komplikasi kehamilan maupun persalinan, dengan penyebab utama perdarahan, infeksi/sepsis dan kejang hamil. Dengan pemeriksan kehamilan yang teratur dan adequat dapat mencegah kematian ibu, sebanyak 90 % karena kejang hamil, dan 30 % karena infeksi. Salah satu penyebab utama masih cukup tingginya angka kematian bayi di Indonesia adalah tetanus Neonatorium. Disamping itu, komplikasi yang timbul pada bayi berat badan lahir rendah (BBLR), juga masih banyak menyebabkan kesakitan dan kematian bayi. Kedua gangguan pada masa neonatal ini menjadi penyebab utama kematian neonatal, yang merupakan 40 % kematian bayi. Tingginya angka kematian bayi dan kematian ibu sangat berkaitan dengan cara ibu dalam merawat kehamilannya. Dengan makin baik perilaku ibu terhadap pemeriksaan kehamilan (antenatal care) dan

posnatal care, diharapkan makin baik pula kesehatan ibu dan anak sejak dari kehamilan hingga bayi usia 40 hari.

Berdasarkan uraian diatas peneliti berkeinginan untuk menelili pola pemeriksaan kehamilan dilihat dari karakterislik ibu bersalin di Kabupaten Tangerang.

D. IBU NIFAS

PERAWATAN MASA NIFA

Perawatan masa nifas adalah perawatan terhadap wanita hamil yang telah selesai bersalin sampai alat-alat kandungan kembali seperti sebelum hamil, lamanya kira-kira 6-8 minggu. Akan tetapi, seluruh alat genetelia baru pulih kembali seperti sebelum ada kehamilan dalam waktu 3 bulan. Perawatan masa nifas dimulai sebenarnya sejak kala uri dengan menghindarkan adanya kemungkinan-kemungkinan perdarahan post partum dan infeksi. Bila ada perlukaan jalan lahir atau luka bekas episiotomi, lakukan penjahitan dan perawatan luka dengan sebaik-baiknya. Penolong persalinan harus tetap waspada sekurang-kurangnya 1 jam sesudah melahirkan, untuk mengatasi kemungkinan terjadinya perdarahan post partum. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam perawatan masa nifas :

1. Mobilisasi

Umumnya wanita sangat lelah setelah melahirkan, lebih-lebih bila persalinan berlangsung lama, karena si ibu harus cukup beristirahat, dimana ia harus tidur terlentang selama 8 jama post partum untuk memcegah perdarahan post partum. Kemudian ia boleh miring ke kiri dan ke kanan untuk memcegah terjadinya trombosis dan tromboemboli. Pada hari kedua telah dapat duduk, hari ketiga telah dapat jalan-jalan dan hari keempat atau kelima boleh pulang. Mobilisasi ini tidak mutlak, bervariasi tergantung pada adanya komplikasi persalinan, nifas, dan sembuhnya luka.

2. Diet / Makanan

Makanan yang diberikan harus bermutu tinggi dan cukup kalori, yang mengandung cukup protein, banyak cairan, serta banyak buah-buahan dan sayuran karena si ibu ini mengalami hemokosentrasi.

3. Buang Air Kecil

Buang air kecil harus secepatnya dilakukan sendiri. Kadang-kadang wanita sulit kencing karena pada persalinan m.sphicter vesica et urethare mengalami tekanan oleh kepala janin dan spasme oleh iritasi musc. sphincter ani. Juga oleh karena adanya oedem kandungan kemih yang terjadi selama persalinan. Bila kandung kemih penuh dengan wanita sulit kencing sebaiknya lakukan kateterisasi, sebab hal ini dapat mengundang terjadinya infeksi. Bila infeksi telah terjadi (urethritis, cystitis, pyelitis), maka pemberian antibiotika sudah pada tempatnya.

4. Buang Air Besar

Buang air besar harus sudah ada dalam 3-4 hari post partum. Bila ada obstipasi dan timbul berak yang keras, dapat kita lakukan pemberian obat pencahar (laxantia) peroral atau parenterala, atau dilakukan klisma bila

masih belum berakhir. Karena jika tidak, feses dapat tertimbun di rektum, dan menimbulkan demam.

E. IBU MENYUSUI

PEMBERIAN ASI EKSLUSIF SEHATKAN IBU DAN BAYI

Manfaat Pemberian Asi Pemberian ASI adalah intervensi yang paling efektif untuk meningkatkan kelangsungan hidup bayi dan tumbuh kembangnya secara optimal. Pasalnya, hanya ASI yang dapat memenuhi seluruh kehidupan bayi dalam 6 bulan pertama tanpa tergantikan susu formula. Jelasnya, ASI adalah asupan gizi yang terbaik untuk bayi, khususnya untuk melindungi dari infeksi pernafasan, diare, alergi, sakit kulit, asma dan obesitas. "Selain itu, pemberian ASI juga dapat membentuk perkembangan intelegensia, rohani dan emosional. Karena selama dalam dekapan ibu, bayi cukup mendapatkan kasih sayang, kehangatan dan rasa aman," kata Meutia.

Dia menambahkan, bagi ibu, pemberian ASI sesungguhnya adalah hak dan tanggung jawab yang besar manfaatnya. Pada ibu, menyusui dapat menurunkan risiko terhadap pendarahan, kanker payudara dan kanker ovarium, menunda kehamilan berikutnya serta menurunkan resiko patah pada tulang panggul. Beberapa hal yang menjadi kendala sosialisasi ASI ini di antaranya, rendahnya pengetahuan ibu mengenai manfaat ASI dan cara menyusui yang benar, termasuk menyusui dini atau inisiasi ASI dini.

Selain itu, pelayanan kesehatan dan petugas kesehatan di Indonesia , sebagian besar masih belum bisa mendukung program peningkatan pemberian ASI. Tambahan lagi adanya kndala social budaya, berkaitan banyaknya mitos-mitos dan berbagai kebiasaan yang tidak mendukung pemberian ASI sejak dini seperti kolostrum tidak baik atau bahkan bahaya bagi bayi; bayi butuh teh atau cairan khusus lainnya sebelum menyusui; bayi tidak akan kekurangan cairan bila hanya diberi kolostrum atau ASI saja; bayi akan kedinginan atau ibu terlalu lelah menyusui setelah proses kelahiran.

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat dan hidayah-nya saya dapat menyelesaikan makalah “UPAYA PROMOSI KESEHATAN” dengan tepat waktu.

Terima kasih saya ucapkan kepada dosen pembimbing yang telah mendorong dan membimbing saya dalam menyelesaikan makalah ini.

Saya menyadari dalam pembuatan makalah ini masih banyak kekurangan oleh karena itu kritik dan saran saya harapkan demi kesempurnaan makalah ini.


Palu, 14 April 2008

Penyusun

Widya Asmara Dewi


DAFTAR PUSTAKA

· Pranikah

Http://yudhim.blogspot.com/2008/02/mengapa gadis.kota-melakukan-seks-pra.html.

· Ibu hamil

www.gizi.net

· Ibu bersalin

www.digliblitbang.depkes.go.id

www. Kompas.com/health/news/0203/13/005555.htm

· Ibu nifas

www.dinkes.go.id

· Ibu menyusui

www. Kompas.com/health/news/0203/13/005555.htm

Sabtu, 29 Maret 2008

PEMBINAAN KADER

A Pengenalan tanda bahaya kehamilan, persalinan, nifas serta rujukan

1. Tanda-tanda bahaya kehamilan

Pada setiap kehamilan perlu di informasikan kepada ibu, suami dan keluarga tentang timbulnya kemungkinan tanda-tanda bahaya dalam kehamilan.

Adanya tanda-tanda bahaya mengharuskan ibu, suami / keluarga untuk segera membawah ibu kepelayanan kesehatan / memanggil bidan.

Tanda-tanda bahaya kehamilan meliputi :

1. perdarahan jalan lahir

2. kejang

3. sakit kepala yang berlebihan

4. muka dan tangan bengkak

5. demam tinggi menggigil / tidak

6. pucat

7. sesak nafas

2. Tanda-tanda kegawatan dalam persalinan

sebagai akibat dari permasalahan dalam persalinan, kegawatan dalam persalinan dapat terjadi dengan tanda-tanda sebagai berikut :

1. perdarahan

2. kejang

3. demam, menggigil, keluar lender dan berbau

4. persalinan lama

5. mal presentase

6. plasenta tidak lahir dalam 30 menit


3. Kegawatan masa nifas

Pada masa segera setelah persalinan, kegawatan dapat terjadi baik pada ibu ataupun bayi. Kegawatan yang dapat mengancam keselamatan ibu baru bersalin adalah perdarahan karena sisa plasenta dan kontraksi serta sepsis (demam). Pada bayi yang baru dilahirkan dapat terjadi depresi bayi dan atau trauma.

Bila terjadi kegawatan pada ibu / bayi beri tahu ibu, suami dan keluarga tentang tatalaksanaan yang dikerjakan dan dampak yang dapat ditimbulkan dari tatalaksana tersebut. Serta persiapan tindakan rujukan. Tindakan ini perlu untuk melibatkan ibu, suami dan keluarga sehingga tercapai suatu kerjasama yang baik.

Apabila ibu dan bayi sudah berada dirumah, informasikan kepada ibu, suami dan keluarga bahwa adanya tanda-tanda kegawatan mengharuskan ibu untuk dibawah segera kesarana pelayanan kesehatan atau menghubungi bidan.

Tanda-tanda kegawatan masa nifas pada ibu.

Tanda-tanda kegawatan masa nifas pada ibu yang perlu diperhatikan meliputi :

1. perdarahan banyak atau menetap

2. rasa lelah yang sangat, mata, bibir dan jari pucat

3. bengkak pada salah satu atau kedua kaki

4. rasa sakit pada perut berlebihan dan lokia berbau busuk atau berubah warna.

5. pucat, tangan dan kaki dingin (syok)

6. tidur turun dratis

7. kejang

8. sakit kepala berlebihan / gangguan pandangan

9. bengkak pada tangan dan muka

10. peningkatan tekanan darah

11. buang air kecil sedikit / berkurang dan sakit

12. tidak mampu menahan BAK / ngompol

13. demam tanpa atau dengan menggigil

14. adanya kesedihan yang mendalam, kesulitan dalam tidur, makan dan merawat bayi.

Adanya salah satu tanda kegawatan tersebut mengharuskan ibu mendapatkan pelayanan dari bidan / mencari pertolongan kesarana pelayanan kesehatan.

Tanda-tanda kegawatan masa nifas pada bayi

Pada bayi sebagian besar penyebab kematian adalah karena infeksi, asveksia dan trauma pada bayi. Pengenalan tanda-tanda kegawatan pada bayi perlu untuk dilakukan penatalaksanaan lebih dini yang sesuai yang dapat menurunkan kematian tersebut.

Kegawatan bayi dapat terjadi hari-hari pertama masa nifas dan perlu pertolongan segera ataupun dalam 7 hari pertama masa nifas yang juga memerlukan pertolongan disarana pelayanan kesehatan.

Kegawatan bayi beberapa hari setelah persalinan harus segera dibawah kesarana pelayanan kesehatan / hubungi bidan :

1. bayi sulit bernafas

2. warna kulit dan mata kuning

3. pernafasan lebih dari 60 x / menit

4. kejang

5. pendarahan

6. demam

7. bayi tidur sepanjang malam dan tidak mau menetek sepanjang hari.

8. tidak dapat menetek (mulut kaku)

kegawatan bayi 7 hari pertama masa nifas yang membutuhkan perawatan bidan / dibawah kesarana pelyanan kesehatan secepatnya :

1. hypothermia

2. pucat / kurang aktif

3. diare / konstipasi

4. kesulitan dalam menetek

5. mata merah dan bengkak / nanah

6. merah pada tali pusat / tercium bau

4. Rujukan

Rujukan dalam kondisi optimal dan tepat waktu kepfasilitas rujukan / fasilitas yang memiliki sarana lebih lengkap, diharapkan mampu menyelamatkan jiwa para ibu dan bayi baru lahir. Meskipun sebagian besar ibu akan mengalami persalinan normal namun 10 sampai 15 % diantaranya akan mengalami masalah selama proses persalinan dan kelahiran bayi sehingga perlu dirujuk kefasilitas kesehatan rujukan. Sangat sulit untuk menduga kapan penyakit akan terjadi sehingga kesiapan untuk merujuk ibu dan atau bayinya kefasilitas kesehatan rujukan secara optimal dan tepat waktu (jika penyulit terjadi) menjadi saran bagi keberhasilan upaya penyelamatan, setiap penolong persalinan harus mengetahui lokasi fasilitas rujukan yang mampu untuk menatalaksana kasus gawat darurat obstetri dan bayi baru lahir seperti :

1. pembedahan termasuk bedah sesar

2. transfuse darah

3. persalinan menggunakan ekstraksi fakum / cunam

4. pemberian anti biotik intravena

5. resusitasi BBL dan asuhan lanjutan BBL

informasi tentang pelayanan yang tersedia ditempat rujukan, ketersediaan pelayanan purna waktu, biaya pelayanan dan waktu serta jarak tempuh ketempat rujukan dadlah wajib untuk diketahui oleh setiap penolong persalinan jika terjadi penyulit, rujukan akan melalui alur yang singkat dan jelas. Jika ibu bersalin / BBL dirujuk ketempat yang tidak sesuai maka mereka akan kehilangan waktu yang sangat berharga untuk menangani penyakit untuk komplikasi yang dapat mengancam keselamatan jiwa mereka pada saat ibu melakukan kunjungan antenatal,jelaskan bahwa penolong akan selalu berupaya dan meminta bekerja sama yang baik dari suami / keluaga ibu untuk mendapatkan layanan terbaik dan bermanfaat bagi kesehatan ibu dan bayinya,termasuk kemungkinan perlunya upaya rujukan pada waktu penyulit,seringkali tidak cukup waktu untuk membuat rencana rujukan dan ketidaksiapan ini dapat membahayakan keselamatan jiwa ibu dan bayinya. Anjurkan ibu untuk membahas dan membuat rencana rujukan bersama suami dan keluarganya. Tawarkan agar penolong mempunyai kesempatan untuk berbicara dengan suami dan keluarganya untuk menjelaskan tentang perlunya rencana rujukan apabila diperlukan.

Masukan persiapan-persiapan dan informasi berikut kedalam rencana rujukan :

1. siapa yang akan menemani ibu dan BBL

2. tempat-tempat rujukan mana yang lebih disukai ibu dan keluarga? (jika ada lebih dari satu kemungkinan tempat rujukan, pilih tempat rujukan yang paling sesuai berdasarkan jenis asuhan yang diperlukan)

3. sarana transportasi yang akan digunakan dan siapa yang akan mengendarainya ingat bahwa transportasi harus segera tersedia, baik siang maupun malam.

4. orang yang ditunjuk menjadi donor darah jika transfuse darah diperlukan.

5. uang yang disisihkan untuk asuhan medik, transportasi, obat-obatan dan bahan-bahan.

6. siapa yang akan tinggal dan menemani anak-anak yang lain pada saat ibu tidak dirumah.

Kaji ulang rencana rujukan dengan ibu dan keluarganya. Kesempatan ini harus dilakukan selama ibu melakukan kunjungan asuhan antenatal / diawal persalinan (jika mungkin). Jika ibu belum membuat rencana rujukan selama kehamilannya, penting untuk dapat mendiskusikan rencana tersebut dengan ibu dan keluarganya diawal persalinan. Jika timbul masalah pada saat persalinan dan rencana rujukan belum dibicarakan maka sering kali sulit untuk melakukan semua persiapan-persiapan secara cepat. Rujukan tepat waktu merupakan unggulan asuhan saying ibu dalam mendukung keselamatan ibu dan BBL.

Singkatan BAKSOKU dapat digunakan untuk mengingat hal-hal penting dalam mempersiapkan rujukan untuk ibu dan bayi.

B (Bidan) :pastikan bahwa ibu dan bayi baru lahir didampingi oleh penolong persalinan yang kompeten untuk menatalaksana gawat darurat obstetri dan BBL untuk dibawah kefasilitas rujukan.

A (Alat) :bawah perlengkapan dan bahan-bahan untuk asuhan persalinan, masa nifas dan BBL (tabung suntik, selang iv, alat resusitasi, dll) bersama ibu ketempat rujukan. Perlengkapan dan bahan-bahan tersebut mungkin diperlukan jika ibu melahirkan dalam perjalanan menuju fasilitas rujukan.

K (Keluarga) :beri tahu ibu dan keluarga mengenai kondisi terakhir ibu dan bayi dan mengapa ibu dan bayi perlu dirujuk. Jelaskan pada mereka alas an dan tujuan merujuk ibu kefasilitas rujukan tersebut. Suami / anggota keluarga yang lain harus menemani ibu dan BBL hingga kefasilitas rujukan.

S (Surat) :berikan surat ketempat rujukan. Surat ini harus memberikan identifikasi mengenai ibu dan BBL, cantumkan alas an rujukan dan uraikan hasil penyakit, asuhan / obat-obatan yang diterima ibu dan BBL. Sertakan juga partograf yang dipakai untuk membuat keputusan klinik

O (Obat) :bawa obat-obatan esensial pada saat mengantar ibu kefasilitas rujukan. Obat-obatan tersebut mungkin diperlukan selama diperjalanan.

K (Kendaraan) :siapkan kendaraan yang paling memungkinkan untuk merujuk ibu dalam kondisi cukup nyaman. Selain itu, pastikan kondisi kendaraan cukup baik untuk mencapai tujuan pada waktu yang tepat.

U (Uang) :ingatkan keluarga agar membawah uang dalam jumlah yang cukup untuk membeli obat-obatan yang diperlukan dan bahan-bahan kesehatan lain yang diperlukan selama ibu dan bayi baru lahir tinggal difasilitas rujukan.


DAFTAR PUSTAKA :

  1. Bari saifudin, abdul. 2002. buku panduan praktis pelayanan kesehatan maternal dan neonatal. Jakarta : yayasan bina pustaka Sarwono Prawirohardjo.
  2. Prof. Dr. Azwar, Azrul. MPH. 2002. asuhan persalinan normal. Jakarta : tim revisi edisi 2007.

Menopause

  1. Definisi

Menopause adalah suatu masa peralihan dalam kehidupan manusia dimana:

    1. ovarium (indung telur) berhenti menghasilkan telur
    2. aktivitas menstruasi berkurang dan akhirnya berhenti
    3. pembentukan hormon wanita (estrogen dan progesteron) berkurang

Menopause sebenarnya terjadi pada akhir siklus menstruasi yang terakhir. Tetapi kepastiannya baru diperoleh jika seorang wanita tidak mengalami siklusnya selama minimal 12 bulan. (Diputra Pandu, 2006)

Menopause rata-rata terjadi pada usia 50 tahun, tetapi bisa terjadi secara normal pada wanita usia 40 tahun. Biasanya ketika mendekati masa menopause, lama dan banyaknya darah yang keluar pada siklus menstruasi cenderung bervariasi, tidak seperti biasanya. (Anonim, 2004)

Menopause sebenarnya terjadi pada akhir siklus menstruasi yang terakhir. Tetapi kepastiannya baru diperoleh jika seorang wanita sudah tidak mengalami siklusnya selama minimal 12 bulan. Menopause rata-rata terjadi pada usia 50 tahun. Tetapi bisa terjadi secara normal pada wanita yang berusia 40 tahun. Biasanya ketika mendekati masa menopause, lama dan banyaknya darah yang keluar pada siklus menstruasi cenderung bervariasi, tidak seperti biasanya. Pada beberapa wanita, aktivitas menstruasi berhenti secara tiba-tiba, tetapi biasanya berhenti secara bertahap (baik jumlah maupun lamanya) dan jarak antara 2 siklus menjadi lebih dekat atau lebih jarang. Ketidakteraturan ini terjadi selama 2-3 tahun sebelum akhirnya siklusnya berhenti. (Anonim, 2004)

  1. Patofisiologi menopause

Sebelum seorang wanita mengalami menopause, telah terjadi perubahan anatomis pada ovarium berupa sclerosis vaskuler, pengurangan jumlah folikel primordial, serta penurunan aktivitas sintesa hormon steroid. Penurunan hormon estrogen akan berlangsung dimulai pada awal masa klimakterium dan makin menurun pada menopause, serta mencapai kadar terendah pada saat pascamenopause. ( Grady, Deborah, 2006)

Penurunan ini menyebabkan berkurangnya reaksi umpan balik negative terhadap hypothalamus, yang pada gilirannya menyebabkan peningkatan produksi gonadotropin sehingga membuat pola hormonal wanita klimakterium menjadi hipergonadotropin, hipogonadisme. Dengan menurunnya kadar estrogen di dalam tubuh maka fungsi fisiologis hormon tersebut akan menjadi terganggu. Perubahan fisiologik sindroma kekurangan estrogen akan menampilkan gambaran klinis berupa gangguan neurovegetatif, gangguan palkis, gangguan somatic, dan gangguan siklus haid. (Ali Baziad, 2003)

  1. Tahap-tahap menopause
  1. Premenopause adalah masa sebelum menopause yang dapat ditandai dengan timbulnya keluhan-keluhan klimakterium dan periode pendarahan uterus yang bersifat tidak teratur. Dimulai sekitar usia 40 tahun. Pendarahan terjadi karena menurunnya kadar estrogen, insufisiensi korpus luteum dan kegagalan proses ovulasi. Sehingga bentuk kelainan haid dapat bermanifestasi seperti amenorrhoe, polimenorrhoe, serta hipermenorrhoe.
  1. Perimenopause adalah masa menjelang dan selah menopause sekitar 50 tahun. Keluhan sistematik berkaitan dengan vasomotor. Keluhan yang sering dijumpai adalah berupa gejolak panas (hot flushes), berkeringat banyak, insomnia, depresi, serta perasaan mudah tersinggung.
  2. Pascamenopause adalah masa yang berlangsung kurang lebih 3-5 tahun setelah menopause. Keluhan lokal pada sistem urogenital bagian bawah, atrofi vulva dan vagina menimbulkan berkurangny produksi lender / timbulnya nyeri senggama. (Ali Baziad, 2003)

  1. Faktor-faktor yang mempengaruhi menopause

Banyak faktor yang mempengaruhi menopause antara lain :

  1. Usia pertama haid
  2. Diabetes militus
  3. Perokok berat dan minum alkohol
  4. Kurang gizi
  5. Wanita vegetarian
  6. Sosial ekonomi. (Ali Baziad, 2003)

  1. Gejala-gejala menopause

Akibat perubahan organ reproduksi maupun hormon tubuh pada saat menopause mempengaruhi berbagai keadaan fisik wanita. Keadaan ini berupa keluhan-keluhan ketidaknyamanan yang timbul dalam kehidupan sehari-hari antara lain:

  1. Hot Flushes

Adalah rasa panas yang luar biasa pada wajah dan tubuh bagian atas, hal ini terjadi karena jaringan-jaringan yang sensitif atau yang bergantung pada estrogen akan terpengaruh sewaktu kadar estrogen menurun dan merupakan akibat dari pengaruh hormon pada bagian otak yang bertanggung jawab untuk mengatur temperatur tubuh.

  1. Keringat Berlebihan
  2. Gangguan miksi

Tidak dapat menahan air kencing, sering kencing, retensi urine, kencing tidak lancar.

  1. Penambahan berat badan
  2. Gangguan tidur di malam hari (insomnia): bisa berkaitan dengan hot flushes (yang membuat tidur menjadi tidak nyaman) atau karena sebab lain. (Anonim, 2006)
  3. Gangguan pada mata

Berkurangnya atau hilangnya estrogen mempengaruhi produksi kelenjar air mata sehingga mata kering dan gatal.

  1. Nyeri tulang dan sendi

Seiring meningkatnya usia maka beberapa organ tidak mengadakan remodeling contoh tulang, bahkan tulang akan mengalami proses penurunan karena pengaruh dari perubahan organ lain.

  1. Keputihan

Wanita merasa terganggu dengan adanya gatal, panas, berbau, berganti celana berkali-kali dalam sehari, atau ada rasa nyeri. Oleh karena itu diperlukan pemeriksaan yang seksama dan penanganan yang tepat.

  1. Penyakit jantung dan pembuluh darah

Penurunan kadar estrogen menyebabkan meningkatnya kadar kolesterol LDL ( kolesterol jahat) dan menurunnya kadar kolestrol HDL (kolestrol baik). Estrogen bertanggung jawab terhadap pembentukan lapisan epitel pada rongga rahim. Selama masa reproduktif, pembentukan lapisan rahim diikuti dengan pelepasan dinding rahim pada setiap siklus menstruasi. Berkurangnya kadar estrogen pada menopause menyebabkan tidak terjadinya pembentukan lapisan epitel pada rongga rahim. (Anonim, 2004)

  1. Diagnosa

Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaan fisik. Pada pemeriksaan pap smear bisa diketahui adanya perubahan pada lapisan vagina akibat perubahan kadar estrogen. Pemeriksaan darah dan air kemih bisa digunakan untuk mengukur kadar estrogen, progestero serta estron dan estradiol plasma. (Anonim, 2004)

G. Pengobatan

Tidak semua wanita pasca menopuse perlu menjalani Terapi Sulih Hormon (TSH). Setiap wanita seharusnya mendiskusikan resiko dan keuntungan yang diperoleh dari TSH dengan dokter pribadinya. Banyak ahli yang menganjurkan TSH dengan tujuan untuk :

  1. Mengurangi gejala menopause yang tidak diinginkan.
  2. Membantu mengurangi kekeringan pada vagina.
  3. Mencegah terjadinya osteoporosis.

Estrogen tersedia dalam bentuk alami dan sintesis (dibuat di laboraturium). Estrogen sintesis ratusan kali lebih kuat dibanding estrogen alami, sehingga tidak secara rutin diberikan kepada wanita menopause. Untuk mencegah hot flushes dan osteoporosis hanya diperlukan estrogen alami dalam dosis yang rendah. Dosis tinggi cenderung menimbulkan masalah, diantaranya sakit kepala migren. Krim estrogen bisa dioleskan pada vagina (sehingga mengurangi resiko terjadinya infeksi saluran kemih dan beser). Dan untuk mengurangi nyeri pada ketika melakukan hubungan seksual.

Biasanya terapi sulih hormon tidak diberikan kepada wanita yang menderita:

  1. Atau pernah menderita kanker payudara atau kanker endometrium stadium lanjut
  2. Pendarahan kelamin dengan penyebab yang tidak pasti.
  3. Penyakit hati akut
  4. Penyakit pembekuan darah
  5. Porfiria intermiten akut

Kepada wanita tersebut biasanya diberikan obat anti cemas, progesteron, atau klonidin untuk mengurangi hot flushes. Untuk mengurangi depresi, kecemasan mudah tersinggung dan susah tidur bisa diberikan anti-depresi. (Anonim,2004)

I. Cara-cara yang dilakukan untuk menyiasati datangnya menopause

  1. Mengkonsumsi makanan bergizi. (Diputra Pandu, 2006)
  2. Menghindari stres
  3. Olah raga secara teratur
  4. Menghentikan merokok dan minuman beralkohol
  5. Berkonsultasi dengan dokter (Kasdu Dini, 2002)